DIALOG KHUSUS

SUSNO DUAJI :MENGAPA KOMANDAN DI PECAT DAN SOPIR DI DEMOSI

Suara Muslim Indonesia- berikut ini kami sarikan untuk anda sebuah Acara talk show antara TV ONE dengan Mantan kabareskrim Polri IrjenPol(purn)SUSNO JUAJI

Kenapa komandan di pecat,kenapa yang ini hanya di demosi /mutasi,. Masyarakat, akan menerima kalau alasannya masuk akal. Misalnya dia tidak melihat kemampuan kendaraan,itu berjalan dengan kecepatan sekian,bukan kehendak dia, tapi ada orang lain yang memerintahkan  dan sebagaimana di jelaskan, kenapa dia. Dan kenapa masyarakat kalau ada kecelakaan di jalan yang kenak sopir. Satu perlu di jelaskan, kedua supaya ada keadilan!! mereka (tujuh tersangka anggotabrimob)  akan di beri kesempatan untuk berbicara.  Pada saat mereka bicara ada semacam keluhan mengapa hanya kami, kami hanya melaksanakan tugas

Kalau si sopir(bripda Rahmad) berarti perintah yang di sebelahnya, yang di sebelahnya berarti kompol(Cosmas)Kalau kompolnya (Cosmas) saya menuruti perintah atasan, berarti kan yang lebih tinggi dari dia(komandan lapangan) .Perintahnya siapa (ini harus di tanyakan oleh penyidik dari propam mabes polri) Berarti kan lebih tinggi dari dia (Cosmas Komandan Rantis)  

Perintahnya siapa, ini harus di tanyakan perintahnya siapa dan kenapa (ini harus di tanyakan oleh penyidik prominal mabes polri)

Lebih lanjut, Susno Juaji mengatakan,inikan ada kesalahan di bidang profesi kepolisian,tidak profesional .Kendaraan rantis ini fungsinya untuk apa dan di tempatkan dimana? Kemudian bergerak itu, bukan atas kemauan si sopir(bripda Rachmad)Ada yang merintah itu apa, komandan apa (ini seharusnya di tanyakan oleh si penyidik). Komandan lapangan memerintahkan komamdan rantis yakni si kompol(Cosmas) si kompol ini memerintahkan sini (anggotanya) Nah ini yang harus di lacak (oleh penyidik) 

Supaya artinya, tidak ada keluhan dari pada anggota Polri ,wah kalau ada apa apa yang kena bawahan ,bawahan itu hanyalah pelaksana perintah.,kecuali di jelaskan oleh polri bahwa tidak ada sama sekali perintah dari atasan, itu kehendak mereka,mereka memang bersalah. Nah kalau mereka bersalah, wajar kalau di pecat.Dan si sopir(Rahmad) wajar dapat hukuman berat yang setimpal. 

Makanya, perlu keterbukaan, saya bukannya membela anggota bawah.Jadi kalau bawahan salah, ya salah.

Tapi kalau pimpinannya yang salah, juga harus di kenai sanksi tegas



 

Komentar

Postingan Populer